Histamin adalah suatu alkaloid yang
disimpan didalam sel mast, dan menimbulkan berbagai proses faalan dan
patologik. Pelepasan histamin terjadi akibat reaksi antigen-antibodi atau
kontak antara lain dengan obat, makanan, kimia, dan venom. Histamin ini
kemudian akan bereaksi dengan reseptornya yaitu H1 dan H2 yang tersebar di
berbagai jaringan tubuh. Perangsangan reseptor H1 menyebabkan kontraksi otot
polos, peningkatan permeabilitas kapiler dan reaksi mukus. Perangsangan reseptor
H2 terutama menyebabkan sekresi asam lambung.
Gambar 1. Struktur histamin
Antihistamin merupakan senyawa antagonis
yang memblok reseptor histamin H1, digunakan pada terapi alergi
seperti demam hay, urtikaria, ruam
akibat sensitivitas terhadap obat, pruritus, serta gigitan dan sengatan
serangga.
Menurut struktur kimianya, antihistamin dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yang mana memiliki rumus dasar sebagai berikut:
Gambar 2. Struktur dasar antihistamin
Ar : gugus aril
Ar1
: gugus aril kedua
X
: atom O, C, atau N
(CH2)n
: rantai karbon biasanya etil
NRR1
: gugus alkil
Menurut struktur kimianya, antihistamin dapat dibagi
dalam beberapa kelompok, antara lain:
1.
Turunan
Etilendiamin
Gambar 3. Struktur umum etilendiamin
Ø Etilendiamin mempunyai efek samping penekanan sistem
saraf pusat dan gastro intestinal.
Ø Antihistamin tipe piperazin, imidazolin dan
fenotiazin mengandung bagian etilendiamin.
Ø Pada kebanyakan molekul obat adanya nitrogen kelihatannya merupakan kondisi yang
diperlukan untuk pembentukan garam yang stabil dengan asam mineral.
Ø Gugus amino alifatik dalam etilen diamin cukup basis
untuk pembentukan garam, akan tetapi atom N yang diikat pada cincin aromatik
sangat kurang basis.
Ø Elektron bebas pada nitrogen aril di delokalisasi
oleh cincin aromatik.
Ø Beberapa contoh antihistamin turunan etilendiamin
yaitu sebagai berikut:
2.
Turunan Kolamin
atau nama lain Etanolamin (Eter Aminoalkil)
Gambar 4. Struktur umum kolamin / etanolamin
- Pemasukan gugus Cl, Br, dan OCH3 pada posisi para cincin aromatik juga meningkatkan aktivitas dan menurunkan efek samping
- Pemasukan gugus CH3 pada posisi para cincin aromatik meningkatkan aktivitas. Pada posisi orto menghilangkan efek antagonis H1 dan meningkatkan aktivitas antikolinergik
- Memiliki aktivitas antikolinergik karena mempunyai struktur mirip dengan eter aminoalkohol (senyawa pemblok kolinergik).
- Senyawa-senyawa yang paling aktif mempunyai panjang rantai dua atom C. Kuarterinisasi nitrogen rantai samping tidak selalu menghasilkan senyawa yang kurang aktif.
- Golongan ini mempunyai aktivitas antikolinergik nyata, yang mempertinggi aksi pengeblokan reseptor H1 pada sekresi eksokrin
- Efek samping pemakaian eter amino alkil tersier adalah mengantuk
- Beberapa contoh antihistamin turunan etanolamin yaitu sebagai berikut:
3.
Turunan
Propilamin
- Anggota kelompok yang jenuh disebut sebagai feniramin yang merupakan molekul khiral.
- Turunan tersubstitusi halogen dapat diputuskan dengan kristalisaasi dari garam yang dibentuk dengan d-asam tartrat.
- Antihistamin golongan ini merupakan antagonis H1 yang paling aktif.
- Cenderung membuat kantuk, tetapi beberapa pasien mengalami efek ini.
- Pada anggota yang tidak jenuh, sistem ikatan rangkap dua aromatik yang koplanar Ar – C = CH-CH2-N, faktor penting untuk aktivitas antihistamin.
- Gugus pirolidin adalah rantai samping amin tersier pada senyawa yang lebih aktif.
- Turunan propilamin dibagi menjadi 2, antara lain turunan propilamin yang jenuh dan tidak jenuh
Pertanyaan
1.
Apa penyebab histamin
keluar dari sel mast.
2.
Sebutkan dan
jelaskan reseptor histamin terletak dimana saja.
3.
Sebutkan satu
contoh obat turunan etilendiamin, kolamin dan propilamin. Dari contoh tersebut
jelaskan mekanisme kerja, efek samping yang ditimbulkan, dan dosis obat
tersebut.
4.
Tunjukkan
struktur antihistamin tipe piperazin, imidazolin dan fenotiazin yang mengandung
bagian etilendiamin
5.
Mengapa obat
klorfeniramin maleat atau sering dikenal dengan obat ctm menimbulkan efek
samping mengantuk
saya akan mncoba mnjwab pertanyaan nmr 5, mnrt saya ctm ini menyebabkan kantuk krn proses di sistem syaraf yg mmbuat Dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan sistem saraf pusat dengan gejala seperti kantuk
BalasHapusica, ana wht do u think about using of this drug for sleeping ? malahan bukan untuk alergi tapi ketika susah tidur jadi seperti mengharapkan efek sampingnya
Hapusmenambahkan sedikit dimana CTM sebagai AH1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos. AH1 juga bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen berlebih.
Hapusgejala seperti kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu reaksi yang lambat berhubungan dengan dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan sistem saraf pusat.
Penyebab keluarnya histamin dari sel mast adalah adanya gangguan yang terjadi dijaringan tubuh manusia.
BalasHapusya saya setuju, karena adanya rangsangan yang menyebabkan histamin keluar
Hapushai tino,,terkait pertanyaan no 1
BalasHapusMekanisme pelepasan histamin, dapat melalui dua cara :
1.Secara imunologik, dimana sel mast dan basofil disensitisasi oleh Ig E, lalu menempel pada membran sel. Ketika terpapar antigen, histamin mengalami degranulasi sehingga muncul gejala alergi (reaksi hipersensitif tipe I)
2.Secara mekanik dan kimia, dimana terjadi trauma meknik dan trauma kimia sehingga merangsan kerja sel mast
bagaimana menurut ica, jika jawaban tersebut salah, mari kita diskusikan
wahh jawaban yanti dan hengki so lengkap jadi saya tambahkan sedikit yang memicu keluarnya histamin keluar dari sel mast apabila adanya zat asing yang masuk maka tubuh akan merespon benda asing tersebut atau yang disebut gangguan oleh hengki dengan pelepasan histamin sebagai bentuk imunitas
BalasHapusYaps. Jawaban dari hengki, yanti, dan soya sudah melengkapi. Adanya zat asing dalam tubuh, maka histamin akan keluar dari sel mast sebagai bentuk respons tubuh. Histamin merupakan mediator pertama dalam proses inflamasi, menyebabkan dilatasi arteriol dan meningkatkan permeabilitas kapiler, sehingga cairan dapat meninggalkan kapiler dan mengalir ke daerah cedera. Maka timbullah respons inflamasi seperti rubor, dolor, kalor, tumor, dan fungsio laesa
HapusPertanyaan no.1
BalasHapusHistamin dapat dibebaskan dari mast cells oleh bermacam-macam faktor, misalnya oleh suatu reaksi alergi (penggabungan antigen-antibodi), kecelakaan dengan cidera serius, dan sinar UV dari matahari. Selain itu, dikenal pula zat-zat kimia dengan daya membebaskan histamin ('histamin liberator') seperti racun ular dan tawon, enzim proteolitis, dan obat-obat tertentu (morfin dan kodein, tubokurarin, klordiazepoksida).
ya, saya setuju, histamin merupakan reaksi peradangan atau inflamasi yang keluar akibat kekebalan tubuh terhadap suatu alergi
HapusBenar yg dikatakan teman2, representasi histamin merupakan respon tubuh akibat adanya zat asing yg masuk kedlm tubuh
HapusYa saya setuju dengan pendapat teman teman karena adanya respon dalam tubuh
HapusPertanyaa no.2
BalasHapusHistamin melakukan kerja bilogisnya berkombinasi dengan reseptor selular yang terdapat pada permukaan membran. Ada 3 jenis reseptor histamin yang dikenal disebut dengan H1, H2, dan H3. Di dalam otak, reseptor H1 dan H2 terdapat pada pascasinaptik, sedangkan H3 berada di membran prasinaptik.
Daftar Pustaka
Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
jawaban eko benar sekali, saya akan menambahkan sedikit.
BalasHapuslokasi reseptor H1 : Terdapat di otak, bronkus, gastrointestinal tract, genitourinary system, sistem kardiovaskuler, adrenal medula, sel endotelial.
lokasi reseptor H2 : di sel parietal lambung yang berperan dalam sekresi asam lambung.
lokasi reseptor H3 : Terdapat di sistem syaraf, mengatur produksi dan pelepasan histamin pada susunan saraf pusat.
Menurut literatur yang saya baca, obat ctm dapat menyebabkan ngantuk dikarenakan mekanisme kerjanya pada sistem saraf pusat, yang secara gak langsung mempengaruhi kerja otak dan menimbulkan efek sedatif, yaitu kantuk. Semoga ini dpt menjawab.
BalasHapuspertanyaan no 2
BalasHapusmenurut artikel yang saya baca Ada 3 jenis reseptor histamin yang dikenal disebut dengan H1, H2, dan H3. Di dalam otak, reseptor H1 dan H2 terdapat pada pascasinaptik, sedangkan H3 berada di membran prasinaptik.semoga bermanfaat
Jawaban nomor 2 yaitu
BalasHapusHistamin bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor histamin di sel. Ada 4 jenis reseptor histamin yang telah diidentifikasi, yakni:
1. Reseptor Histamin H1
Reseptor ini ditemukan di jaringan otot, endotelium, dan sistem syaraf pusat. Bila histamin berikatan dengan reseptor ini, maka akan mengakibatkan vasodilasi, bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit. Reseptor ini adalah reseptor histamin yang paling bertanggungjawab terhadap gejala alergi.
2. Reseptor Histamin H2
Ditemukan di sel-sel parietal. Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung.
3. Reseptor Histamin H3
Bila aktif, maka akan menyebabkan penurunan penglepasan neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin, dan serotonin.
4. Reseptor Histamin H4
Paling banyak terdapat di sel basofil dan sumsum tulang. Juga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa, dan usus besar. Perannya sampai saat ini belum banyak diketahui.
No. 5 Beberapa reseptor yang ada dalam CNS dapat menyebabkan efek sedasi pada manusia bila reseptor tersebut berikatan dengan suatu zat tertentu, atau bila reseptor tersebut menerima impuls yang mengisyaratkan sesuatu bahwa tubuh kita ini butuh istirahat, maka kita menjadi mengantuk .CTM bersifat sangat lipofil (larut lemak) sehingga dapat masuk ke sawar darah otak berikatan dengan reseptor di CNS sehingga dapat mengakibtkan kantuk dan berpotensi membuat manusia tidur nyenyak
BalasHapusTerkait pertanyaan no 3, saya memaparkan obat khlorpheniramin turunan propilamin.
BalasHapusChlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya alergi yang disebabkan makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan debu atau bulu binatang, dan alergi serbuk sari.
Saat alergi terjadi, produksi histamin dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan suatu gejala yang disebut reaksi alergi. Reaksi alergi ini bisa bermacam-macam bentuknya, contohnya seperti bersin-bersin, hidung mampat atau sebaliknya meler, gatal dan ruam pada kulit, mata berair, dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Dalam meredakan gejala-gejala alergi tersebut, chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat efek zat histamin.
Dosis Chlorpheniramine
Anak-anak usia 1-2 tahun : 1 mg dua kali sehari (pagi dan malam)
Anak-anak usia 2-6 tahun : 1 mg setiap 4 hingga 6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 6 mg.
Anak-anak usia 6-12 tahun : 2 mg setiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 12 mg.
Anak-anak usia 12 tahun hingga dewasa : 4 mg setiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 24 mg.
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat antihistamin ini adalah:
Pandangan kabur
Mulut kering
Sakit kepala
Pusing
Mengantuk
Rewel pada pasien anak-anak
Konsentrasi berkurang
Sulit buang air kecil
Nyeri perut
Pertanyaan no 1
BalasHapusPenyebab keluarnya histamin dari sel mast yaitu apabila adanya zat asing yang masuk maka tubuh akan merespon benda asing tersebut atau yang disebut gangguan oleh hengki dengan pelepasan histamin sebagai bentuk imunitas
saya ingin menambahkan, Hal ini karena paling sering penyerbu benda asing yakni bakteri atau virus. Karena tubuh Anda diprogram untuk melawan infeksi dan menjaga lingkungan internal yang sehat, harus bertindak ketika ada penyusup.
Hapusselaim itu, zat-zat kimia juga memiliki daya membebaskan histamin atau disebut histamin liberator seperti racun ular dan tawon, enzim proteolitis, dan obat-obat tertentu (morfin dan kodein, tubokurarin, klordiazepoksida).
HapusPertanyaan no 1
BalasHapusPenyebab keluarnya histamin dari sel mast yaitu apabila adanya zat asing yang masuk maka tubuh akan merespon benda asing tersebut atau yang disebut gangguan oleh hengki dengan pelepasan histamin sebagai bentuk imunitas
saya setuju dengan pendapat mimi, sel mast mengeluarkan histamin sebagai respon dari zat asing yang masuk kedalam tubuh
Hapussaya akan menambahkan no 3obat khlorpheniramin turunan propilamin.
HapusChlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya alergi yang disebabkan makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan debu atau bulu binatang, dan alergi serbuk sari.
Saat alergi terjadi, produksi histamin dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan suatu gejala yang disebut reaksi alergi
efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat antihistamin ini adalah:
Pandangan kabur
Mulut kering
Sakit kepala
Pusing
Mengantuk
Rewel pada pasien anak-anak
Konsentrasi berkurang
Sulit buang air kecil
Pertanyaan no.1
BalasHapusHistamin dapat dibebaskan dari mast cells oleh bermacam-macam faktor, misalnya oleh suatu reaksi alergi (penggabungan antigen-antibodi), kecelakaan dengan cidera serius, dan sinar UV dari matahari. Selain itu, dikenal pula zat-zat kimia dengan daya membebaskan histamin ('histamin liberator') seperti racun ular dan tawon, enzim proteolitis, dan obat-obat tertentu (morfin dan kodein, tubokurarin, klordiazepoksida).
Nmbr 3. Hlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya alergi yang disebabkan makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan debu atau bulu binatang, dan alergi serbuk sari.
BalasHapusSaat alergi terjadi, produksi histamin dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan suatu gejala yang disebut reaksi alergi
Saya akan coba jawab pertanyaan nomor 1
BalasHapus1.Secara imunologik, dimana sel mast dan basofil disensitisasi oleh Ig E, lalu menempel pada membran sel. Ketika terpapar antigen, histamin mengalami degranulasi sehingga muncul gejala alergi (reaksi hipersensitif tipe I)
2.Secara mekanik dan kimia, dimana terjadi trauma meknik dan trauma kimia sehingga merangsan kerja sel mast