Rabu, 18 Oktober 2017

ANTI HISTAMIN


Histamin adalah suatu alkaloid yang disimpan didalam sel mast, dan menimbulkan berbagai proses faalan dan patologik. Pelepasan histamin terjadi akibat reaksi antigen-antibodi atau kontak antara lain dengan obat, makanan, kimia, dan venom. Histamin ini kemudian akan bereaksi dengan reseptornya yaitu H1 dan H2 yang tersebar di berbagai jaringan tubuh. Perangsangan reseptor H1 menyebabkan kontraksi otot polos, peningkatan permeabilitas kapiler dan reaksi mukus. Perangsangan reseptor H2 terutama menyebabkan sekresi asam lambung.
Gambar 1. Struktur histamin

Antihistamin merupakan senyawa antagonis yang memblok reseptor histamin H1, digunakan pada terapi alergi seperti demam hay, urtikaria, ruam akibat sensitivitas terhadap obat, pruritus, serta gigitan dan sengatan serangga.
Menurut struktur kimianya, antihistamin dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yang mana memiliki rumus dasar sebagai berikut:


Gambar 2. Struktur dasar antihistamin

Ar                    :    gugus aril
Ar1                  :    gugus aril kedua
X                     :    atom O, C, atau N
(CH2)n            :    rantai karbon biasanya etil
NRR1              :    gugus alkil
     Menurut struktur kimianya, antihistamin dapat dibagi dalam beberapa kelompok, antara lain:
1.      Turunan Etilendiamin
Gambar 3. Struktur umum etilendiamin
Ø  Etilendiamin mempunyai efek samping penekanan sistem saraf pusat dan gastro intestinal. 
Ø  Antihistamin tipe piperazin, imidazolin dan fenotiazin mengandung bagian etilendiamin.
Ø  Pada kebanyakan molekul obat adanya  nitrogen kelihatannya merupakan kondisi yang diperlukan untuk pembentukan garam yang stabil dengan asam mineral.
Ø  Gugus amino alifatik dalam etilen diamin cukup basis untuk pembentukan garam, akan tetapi atom N yang diikat pada cincin aromatik sangat kurang basis.
Ø  Elektron bebas pada nitrogen aril di delokalisasi oleh cincin aromatik.
Ø  Beberapa contoh antihistamin turunan etilendiamin yaitu sebagai berikut:

2.      Turunan Kolamin atau nama lain Etanolamin (Eter Aminoalkil)
Gambar 4. Struktur umum kolamin / etanolamin
  • Pemasukan gugus Cl, Br, dan OCH3 pada posisi para cincin aromatik juga meningkatkan aktivitas dan menurunkan efek samping
  •  Pemasukan gugus CH3 pada posisi para cincin aromatik meningkatkan aktivitas. Pada posisi orto menghilangkan efek antagonis H1 dan meningkatkan aktivitas antikolinergik
  • Memiliki aktivitas antikolinergik karena mempunyai struktur mirip dengan eter aminoalkohol (senyawa pemblok kolinergik).
  • Senyawa-senyawa yang paling aktif mempunyai panjang rantai dua atom C. Kuarterinisasi nitrogen rantai  samping tidak selalu menghasilkan senyawa yang kurang aktif. 
  • Golongan ini mempunyai aktivitas antikolinergik nyata, yang mempertinggi aksi pengeblokan reseptor H1  pada sekresi eksokrin
  • Efek samping pemakaian eter amino alkil tersier adalah mengantuk
  • Beberapa contoh antihistamin turunan etanolamin yaitu sebagai berikut:

3.      Turunan Propilamin
  • Anggota kelompok yang jenuh disebut sebagai feniramin yang merupakan molekul khiral.
  •  Turunan tersubstitusi halogen dapat diputuskan dengan kristalisaasi dari garam yang dibentuk dengan d-asam tartrat.
  • Antihistamin golongan ini merupakan antagonis H1 yang paling aktif.
  • Cenderung membuat kantuk, tetapi beberapa pasien mengalami efek ini.
  • Pada anggota yang tidak jenuh, sistem ikatan rangkap dua aromatik yang koplanar Ar – C = CH-CH2-N, faktor penting untuk aktivitas antihistamin.
  • Gugus pirolidin adalah rantai samping amin tersier pada senyawa yang lebih aktif.
  • Turunan propilamin dibagi menjadi 2, antara lain turunan propilamin yang jenuh dan tidak jenuh

Pertanyaan
1.      Apa penyebab histamin keluar dari sel mast.
2.      Sebutkan dan jelaskan reseptor histamin terletak dimana saja.
3.      Sebutkan satu contoh obat turunan etilendiamin, kolamin dan propilamin. Dari contoh tersebut jelaskan mekanisme kerja, efek samping yang ditimbulkan, dan dosis obat tersebut.
4.      Tunjukkan struktur antihistamin tipe piperazin, imidazolin dan fenotiazin yang mengandung bagian etilendiamin
5.      Mengapa obat klorfeniramin maleat atau sering dikenal dengan obat ctm menimbulkan efek samping mengantuk

28 komentar:

  1. saya akan mncoba mnjwab pertanyaan nmr 5, mnrt saya ctm ini menyebabkan kantuk krn proses di sistem syaraf yg mmbuat Dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan sistem saraf pusat dengan gejala seperti kantuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. ica, ana wht do u think about using of this drug for sleeping ? malahan bukan untuk alergi tapi ketika susah tidur jadi seperti mengharapkan efek sampingnya

      Hapus
    2. menambahkan sedikit dimana CTM sebagai AH1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos. AH1 juga bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen berlebih.
      gejala seperti kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu reaksi yang lambat berhubungan dengan dosis terapi AH1 umumnya menyebabkan penghambatan sistem saraf pusat.

      Hapus
  2. Penyebab keluarnya histamin dari sel mast adalah adanya gangguan yang terjadi dijaringan tubuh manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya saya setuju, karena adanya rangsangan yang menyebabkan histamin keluar

      Hapus
  3. hai tino,,terkait pertanyaan no 1
    Mekanisme pelepasan histamin, dapat melalui dua cara :
    1.Secara imunologik, dimana sel mast dan basofil disensitisasi oleh Ig E, lalu menempel pada membran sel. Ketika terpapar antigen, histamin mengalami degranulasi sehingga muncul gejala alergi (reaksi hipersensitif tipe I)
    2.Secara mekanik dan kimia, dimana terjadi trauma meknik dan trauma kimia sehingga merangsan kerja sel mast
    bagaimana menurut ica, jika jawaban tersebut salah, mari kita diskusikan

    BalasHapus
  4. wahh jawaban yanti dan hengki so lengkap jadi saya tambahkan sedikit yang memicu keluarnya histamin keluar dari sel mast apabila adanya zat asing yang masuk maka tubuh akan merespon benda asing tersebut atau yang disebut gangguan oleh hengki dengan pelepasan histamin sebagai bentuk imunitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps. Jawaban dari hengki, yanti, dan soya sudah melengkapi. Adanya zat asing dalam tubuh, maka histamin akan keluar dari sel mast sebagai bentuk respons tubuh. Histamin merupakan mediator pertama dalam proses inflamasi, menyebabkan dilatasi arteriol dan meningkatkan permeabilitas kapiler, sehingga cairan dapat meninggalkan kapiler dan mengalir ke daerah cedera. Maka timbullah respons inflamasi seperti rubor, dolor, kalor, tumor, dan fungsio laesa

      Hapus
  5. Pertanyaan no.1
    Histamin dapat dibebaskan dari mast cells oleh bermacam-macam faktor, misalnya oleh suatu reaksi alergi (penggabungan antigen-antibodi), kecelakaan dengan cidera serius, dan sinar UV dari matahari. Selain itu, dikenal pula zat-zat kimia dengan daya membebaskan histamin ('histamin liberator') seperti racun ular dan tawon, enzim proteolitis, dan obat-obat tertentu (morfin dan kodein, tubokurarin, klordiazepoksida).

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, saya setuju, histamin merupakan reaksi peradangan atau inflamasi yang keluar akibat kekebalan tubuh terhadap suatu alergi

      Hapus
    2. Benar yg dikatakan teman2, representasi histamin merupakan respon tubuh akibat adanya zat asing yg masuk kedlm tubuh

      Hapus
    3. Ya saya setuju dengan pendapat teman teman karena adanya respon dalam tubuh

      Hapus
  6. Pertanyaa no.2
    Histamin melakukan kerja bilogisnya berkombinasi dengan reseptor selular yang terdapat pada permukaan membran. Ada 3 jenis reseptor histamin yang dikenal disebut dengan H1, H2, dan H3. Di dalam otak, reseptor H1 dan H2 terdapat pada pascasinaptik, sedangkan H3 berada di membran prasinaptik.

    Daftar Pustaka
    Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

    BalasHapus
  7. jawaban eko benar sekali, saya akan menambahkan sedikit.
    lokasi reseptor H1 : Terdapat di otak, bronkus, gastrointestinal tract, genitourinary system, sistem kardiovaskuler, adrenal medula, sel endotelial.
    lokasi reseptor H2 : di sel parietal lambung yang berperan dalam sekresi asam lambung.
    lokasi reseptor H3 : Terdapat di sistem syaraf, mengatur produksi dan pelepasan histamin pada susunan saraf pusat.

    BalasHapus
  8. Menurut literatur yang saya baca, obat ctm dapat menyebabkan ngantuk dikarenakan mekanisme kerjanya pada sistem saraf pusat, yang secara gak langsung mempengaruhi kerja otak dan menimbulkan efek sedatif, yaitu kantuk. Semoga ini dpt menjawab.

    BalasHapus
  9. pertanyaan no 2
    menurut artikel yang saya baca Ada 3 jenis reseptor histamin yang dikenal disebut dengan H1, H2, dan H3. Di dalam otak, reseptor H1 dan H2 terdapat pada pascasinaptik, sedangkan H3 berada di membran prasinaptik.semoga bermanfaat

    BalasHapus
  10. Jawaban nomor 2 yaitu
    Histamin bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor histamin di sel. Ada 4 jenis reseptor histamin yang telah diidentifikasi, yakni:
    1. Reseptor Histamin H1
    Reseptor ini ditemukan di jaringan otot, endotelium, dan sistem syaraf pusat. Bila histamin berikatan dengan reseptor ini, maka akan mengakibatkan vasodilasi, bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit. Reseptor ini adalah reseptor histamin yang paling bertanggungjawab terhadap gejala alergi.

    2. Reseptor Histamin H2
    Ditemukan di sel-sel parietal. Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung.

    3. Reseptor Histamin H3
    Bila aktif, maka akan menyebabkan penurunan penglepasan neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin, dan serotonin.

    4. Reseptor Histamin H4
    Paling banyak terdapat di sel basofil dan sumsum tulang. Juga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa, dan usus besar. Perannya sampai saat ini belum banyak diketahui.

    BalasHapus
  11. No. 5 Beberapa reseptor yang ada dalam CNS dapat menyebabkan efek sedasi pada manusia bila reseptor tersebut berikatan dengan suatu zat tertentu, atau bila reseptor tersebut menerima impuls yang mengisyaratkan sesuatu bahwa tubuh kita ini butuh istirahat, maka kita menjadi mengantuk .CTM bersifat sangat lipofil (larut lemak) sehingga dapat masuk ke sawar darah otak berikatan dengan reseptor di CNS sehingga dapat mengakibtkan kantuk dan berpotensi membuat manusia tidur nyenyak

    BalasHapus
  12. Terkait pertanyaan no 3, saya memaparkan obat khlorpheniramin turunan propilamin.
    Chlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya alergi yang disebabkan makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan debu atau bulu binatang, dan alergi serbuk sari.
    Saat alergi terjadi, produksi histamin dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan suatu gejala yang disebut reaksi alergi. Reaksi alergi ini bisa bermacam-macam bentuknya, contohnya seperti bersin-bersin, hidung mampat atau sebaliknya meler, gatal dan ruam pada kulit, mata berair, dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Dalam meredakan gejala-gejala alergi tersebut, chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat efek zat histamin.

    Dosis Chlorpheniramine
    Anak-anak usia 1-2 tahun : 1 mg dua kali sehari (pagi dan malam)
    Anak-anak usia 2-6 tahun : 1 mg setiap 4 hingga 6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 6 mg.
    Anak-anak usia 6-12 tahun : 2 mg setiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 12 mg.
    Anak-anak usia 12 tahun hingga dewasa : 4 mg setiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah 24 mg.

    Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat antihistamin ini adalah:
    Pandangan kabur
    Mulut kering
    Sakit kepala
    Pusing
    Mengantuk
    Rewel pada pasien anak-anak
    Konsentrasi berkurang
    Sulit buang air kecil
    Nyeri perut

    BalasHapus
  13. Pertanyaan no 1
    Penyebab keluarnya histamin dari sel mast yaitu apabila adanya zat asing yang masuk maka tubuh akan merespon benda asing tersebut atau yang disebut gangguan oleh hengki dengan pelepasan histamin sebagai bentuk imunitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menambahkan, Hal ini karena paling sering penyerbu benda asing yakni bakteri atau virus. Karena tubuh Anda diprogram untuk melawan infeksi dan menjaga lingkungan internal yang sehat, harus bertindak ketika ada penyusup.

      Hapus
    2. selaim itu, zat-zat kimia juga memiliki daya membebaskan histamin atau disebut histamin liberator seperti racun ular dan tawon, enzim proteolitis, dan obat-obat tertentu (morfin dan kodein, tubokurarin, klordiazepoksida).

      Hapus
  14. Pertanyaan no 1
    Penyebab keluarnya histamin dari sel mast yaitu apabila adanya zat asing yang masuk maka tubuh akan merespon benda asing tersebut atau yang disebut gangguan oleh hengki dengan pelepasan histamin sebagai bentuk imunitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat mimi, sel mast mengeluarkan histamin sebagai respon dari zat asing yang masuk kedalam tubuh

      Hapus
    2. saya akan menambahkan no 3obat khlorpheniramin turunan propilamin.
      Chlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya alergi yang disebabkan makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan debu atau bulu binatang, dan alergi serbuk sari.
      Saat alergi terjadi, produksi histamin dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan suatu gejala yang disebut reaksi alergi
      efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat antihistamin ini adalah:
      Pandangan kabur
      Mulut kering
      Sakit kepala
      Pusing
      Mengantuk
      Rewel pada pasien anak-anak
      Konsentrasi berkurang
      Sulit buang air kecil

      Hapus
  15. Pertanyaan no.1
    Histamin dapat dibebaskan dari mast cells oleh bermacam-macam faktor, misalnya oleh suatu reaksi alergi (penggabungan antigen-antibodi), kecelakaan dengan cidera serius, dan sinar UV dari matahari. Selain itu, dikenal pula zat-zat kimia dengan daya membebaskan histamin ('histamin liberator') seperti racun ular dan tawon, enzim proteolitis, dan obat-obat tertentu (morfin dan kodein, tubokurarin, klordiazepoksida).

    BalasHapus
  16. Nmbr 3. Hlorpheniramine merupakan obat yang dapat digunakan untuk meredakan alergi. Misalnya alergi yang disebabkan makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan debu atau bulu binatang, dan alergi serbuk sari.
    Saat alergi terjadi, produksi histamin dalam tubuh meningkat secara berlebihan sehingga memunculkan suatu gejala yang disebut reaksi alergi

    BalasHapus
  17. Saya akan coba jawab pertanyaan nomor 1
    1.Secara imunologik, dimana sel mast dan basofil disensitisasi oleh Ig E, lalu menempel pada membran sel. Ketika terpapar antigen, histamin mengalami degranulasi sehingga muncul gejala alergi (reaksi hipersensitif tipe I)
    2.Secara mekanik dan kimia, dimana terjadi trauma meknik dan trauma kimia sehingga merangsan kerja sel mast

    BalasHapus