Minggu, 05 Februari 2017

Flakka - Zombie Drugs?


Selamat malam. Hari ini saya akan membahas mengenai salah satu jenis narkoba terbaru yang populer pada tahun 2016. Alpha-PVP atau yang dikenal dengan Flakka adalah obat sintetik baru yang timbul epidemic di Florida Selatan. Flakka adalah obat sintetik terbaru yang popular di USA, termasuk Ekstasi dan “Bath Salts”. Flakka secara kimia mirip MDPV, yang juga dikenal sebagai “Bath Salts”. Meskipun Flakka adalah obat sintetis yang relatif baru, data dari National Institutes of Health (NIH) telah menunjukkan bahwa Flakka memiliki potensi yang sama besar seperti metamfetamin, tetapi memiliki kecanduan yang lebih tinggi bagi orang-orang yang menyalahgunakannya.
Flakka memiliki bentuk seperti batu kristal dan sering dijual secara online. Selain itu juga sering dikemas dalam bentuk kapsul atau dibuat didalam rokok elektronik. Oleh karena itu, dapat dengan mudah disembunyikan dan digunakan di depan umum tanpa menimbulkan kecurigaan dari penegak hukum atau teman-teman dan bahkan keluarga.
“Pada bulan Agustus 2016, Austin Harrouff (19 tahun) menyerang dan membunuh pasangan di rumah mereka Florida, dan ia ditemukan menggigit wajah dan perut salah satu korbannya. Orangtua penyerang (re: Harouff) melaporkan dia menunjukkan perilaku aneh selama berbulan-bulan sebelum insiden dan dia didiagnosis menderita skizofrenia. Pihak berwenang percaya bahwa Harouff telah mengonsumsi obat baru yang disebut Flakka, sehingga menunjukkan perilaku aneh dan kadang-kadang perilaku kekerasan”.
Tentu Anda pernah membaca berita diatas. Namun pertanyaannya adalah, apakah benar Flakka dapat menyebabkan seseorang berubah menjadi zombie?
Pada November 2016, dari uji toksikologi pada Harouff mengungkapkan bahwa Flakka tidak terdeteksi didalam tubuhnya. Dengan demikian, insiden “kanibal” ini tidak melibatkan obat tersebut.
Flakka termasuk bagian dari kelas Cathinone. Meskipun mekanisme Flakka dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi seseorang yang tepat tidak jelas, diketahui Flakka dirancang untuk menyebabkan otak dibanjiri oleh dopamin. Masuknya dopamin selain menimbulkan perasaan euforia, juga dapat menimbulkan keadaan agitasi (gelisah) dan delirium (kebingungan parah dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar). Flakka tidak terdeteksi oleh tes narkoba urin, tetapi hanya dapat diidentifikasi di laboratorium menggunakan kromatografi gas dan spektrometri massa.

Sama seperti kokain dan metamfetamin, Flakka memiliki efek jangka pendek antara lain:
- Sensasi euforia
- Denyut jantung cepat dan jantung berdebar
      - Tekanan darah tinggi
      - Kewaspadaan
      - Perilaku agresif
Sedangkan efek jangka panjang belum diketahui. Karena Flakka adalah salah satu obat sintetik terbaru dan dampak penelitiannya tidak luas. Namun, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa obat tersebut menjadi racun bagi ginjal sehingga menyebabkan gagal ginjal.

Sumber: Drug Abuse, Norchem, Medical Xpresswww.theconversation.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar